, , ,

Honda #Brio 1.3: Ambisi Brio Terkencang di Indonesia

Mobil dengan tampilan mainstream kadang membuat sebagian orang terkecoh, salah satunya Honda Brio 1.3 berwarna silver ini. Apa yang diharapkan dengan adanya intercooler dibalik bemper depan, diikuti kap motor karbon, dan velg sporty? Biasanya hanya ‘itu-itu’ saja.



Namun kenyataannya, dibalik ‘lugu’-nya tampilan mobil milik Devid Wijaya ini ternyata menyimpan ambisi khusus, yaitu menjadi Brio terkencang di Indonesia. “Pengennya sih begitu, apalagi sudah sempat masuk ke 13 detik,” buka Devid.



“Dari awal Honda Brio ini dibangun tahun 2013 lalu, gue mau tetap sesimpel mungkin. Tampilan gak mau mencolok, ibaratnya sleeper. Dan juga mobil ini masih dipakai harian, semua masih ada, A/C maupun power steering,” lanjutnya.



Ambisi tersebut bisa dicapai bukan hanya melamun sambil menatap langit seperti sinetron, tentunya dilakukan modifikasi khusus yang diserahkan kepada Andy Suhendi dari Advance Engineering berduet dengan Turbo Innovation. Mesin 1.300 cc bawaan #Brio DD2 diganti dengan L15A yang masih 1 keluarga.



Tentunya dilakukan porting polish pada kepala silinder dengan kompresi yang dipatok 10.5:1, diikuti pergantian internal mesin seperti piston, setang piston, per klep dan lainnya agar kuat menerima boost. Untuk turbo-nya dipilih lansiran AE Turbo yang berukuran cukup besar yang ditemani wastegate TiAL.



Bagian lainnya menyesuaikan, seperti intake manifold yang di-custom, pipa-pipa exhaust dan turbo berikut intercooler, hingga ditambahkan injektor berukuran besar untuk melayani kebutuhan bahan bakar saat putaran atas. ECU bawaan Brio tetap dipakai, dan ditemani piggyback untuk mengatur ulang beberapa parameter.



Masih mengandalkan transmisi bawaan Honda Brio, uniknya hanya dekrup yang diganti untuk mencegah gejala selip. “Dulu pernah ganti kampas kopling, tapi dipakainya jadi tidak enak. Akhirnya cukup dekrup saja. So far tidak ada masalah,” jelas Devid. Dari transmisi dialirkan ke roda depan yang berukuran lebih lebar untuk memperkuat traksi.



Seperti dijelaskan sebelumnya jika Devid ingin sesimpel mungkin, makanya interior Brio-nya tetap lengkap ala kadarnya tanpa adanya pengurangan bobot. “Kan enjoy banget kalau bawa mobil kondisinya begini,” tuturnya.



Saat di-dyno, Brio-nya bisa mengeluarkan tenaga lebih dari 300 HP dengan boost pressure dari turbo sebesar 1 bar, dan best time-nya 13,8 detik. “Itu waktu dulu pakai turbo yang lebih kecil, dan putaran mesin atas sudah flat tenaganya. Kalau sekarang tenaganya ngisi terus, tapi ada kendala seperti power loss, dan belum tau penyebabnya,” bilang Devid.



“Sudah disarankan ganti ke standalone, tapi mau coba di-retune pakai piggyback ini. Karena standalone takutnya gak enak dibawa harian lagi,” tutur pemilik Honda Brio dengan engine mounting yang hanya diganti pada bagian belakangnya saja dari bahan polyurethane, sehingga tidak ada getaran-getaran mengerikan saat dikendarai.